OLAHRAGA HUBUNGAN OLAHRAGA DAN PSIKOLOGI


Pengertian


§  Psikologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari semua aspek tingkah laku manusia baik secara kognitif, psikomotor dan sfektif.
§  Olahraga dipandang sebagai perilaku gerak manusia yang bersifat universal (Husdarta, 2010)
§  Olahraga sebagai perilaku gerak manusia adalah media untuk mengekspresikan “body and mind” secara harmonis (Osterhoudt dalam Husdarta, 2010)
§  Jadi, psikolohi olaraga adalah ilmu yang bertujuan untuk membantu seseoarang agar bisa menampilkan prestasi optimal yang lebih baik dari sebelumnya. Psikologi olahraga juga bisa dipakai untuk mempelajari perilaku penonton, pengaruhnya terhadap prestasi pemain dll.


Sejarah


§  Father of Sport Psychologyadalah Coleman Robert Griffith, beliau mendirikan Laboratorium Psikologi Olahraga pertama di Universitas Illinois pada 1925. Pada tahun yang sama di Eropa juga sebenarnya telah berdiri sebuah laboratorium serupa di Institute of Physical Culture in Leningrad oleh A.Z Puni. Namun Laboratorium Psikologi Olahraga pertama di dunia didirikan oleh Carl Diem di Deutsce Sporthochschule, Berlin pada 1920.
§  Setelah sempat mengalami kemandekn, psikologi olahraga kembali berkembang ditandai dengan pembentukan International Society of Sport Psychology (ISSP) di Eropa.
§  Lalu pada 1966, dibentuklah North American Society of Sport Psychology and Physical Activity (NASPSPA).
§  Kini Psikologi Olahraga sudah mengalami perkembangan yang sangat pesat ditandai dengan Kongres International Society of Sport Psychology Conf rence di Yuniani pad tahun 2000 lalu yang dihadiri 700 peserta dari 70 negara.





Ruang Lingkup


§  Psikologi Belajar (optimalisasi proses belajar mengajar)
§  Psikologi Kepribadian (Hubungan antara kepribadian dengan performa olahraga)
§  Psikologi Sosial (pembinaan kelompok, interaksi sosial, kerjasama, kompetisi, kepemimpinan dll)
§  Psikometri (panciptaan instrument untuk penilaian gejala psikis agar lebih cermat dan objektif)

 

Pendekatan Psikologi Olahraga


§  Individu (perilaku individu yang berbeda dengan individu lain)
§  Sosiologik (interaksi dalam kegiatan olahraga)
§  Interaktif (sifat, sikap dan persepi individu dalam kelompok yang mempengaruhi sikap kelompok)
§  Multi-dimensional (olahraga yang berhubungan dengan aspek lain)
§  Pedidikan sistem


Manfaat Psikologi Olahraga

                        Meningkatnya stres dalam pertandingan dapat menyebabkan atlet bereaksi             secara negatif, baik dalam hal fisik maupun psikis, sehingga kemampuan             olahraganya menurun. Mereka             dapat menjadi tegang. denyut nadi meningkat,             berkeringat dingin, cemas akan hasil   pertandingannya, dan mereka merasakan    sulit berkonsentrasi. Keadaan ini seringkali            menyebabkan para atlet tidak dapat             menampilkan permainan terbaiknya. Para pelatih pun menaruh minat terhadap             bidang psikologi olahraga, khususnya dalam pengendalian stres.
                        Psikologi olahraga juga diperlukan agar atlet berpikir mengenai. mengapa             mereka  berolahraga dan apa yang ingin mereka capai? Sekali tujuannya      diketahui, latihan-latihan ketrampilan psikologis dapat menolong tercapainya     tujuan tersebut.
§  Menjelaskan dan memahami gejala psikologik
§  Meramalkan sejumlah probabilitas yang dapat terjadi dalam olahraga
§  Mengendalikan gejala perilaku yang menjurus kearah negatif
            Mental yang tegar, sama halnya dengan teknik dan fisik, akan didapat melalui latihan yang terencana, teratur, dan sistematis. Dalam membina aspek psikis atau mental atlet, pertama-tama perlu disadari bahwa setiap atlet harus dipandang secara individual, yang satu berbeda dengan yang lainya. Untuk membantu mengenal profil setiap atlet, dapat dilakukan pemeriksaan psikologis, yang biasa dikenal dengan "psikotes", dengan bantuan psikometri.
Profil psikologis atlet biasanya berupa gambaran kepnbadian secara umum, potensi intelektual. dan fungsi daya pikimya yang dihubungkan dengan olahraga. Profil atlet pada umumnya tidak berubah banyak dari waktu ke waktu. Oleh karenanya, orang sering beranggapan bahwa calon atlet berbakat dapat ditelusun semata-mata dari profil psikologisnya. Anggapan semacam ini keliru, karena gambaran psikologis seseorang tidak menjamin keberhasilan atau kegagalannya dalam prestasi olahraga, karena banyak sekali faktor lain yang mempengaruhinya. Beberapa aspek psikologis dapat diperbaiki melalui latihan ketrampilan psikologis (diuraikan kemudian) yang terencana dan sistematis, yang pelaksanaannya sangat tergantung dari komitmen si atlet terhadap program tersebut.

Kenapa Prestasi Bisa Naik Turun?

§  Kesegaran / kebugaran jasmani (tubuh yang bugar akan mempengaruhi semangat pelaku olahraga)
§  Keterampilan, bakat dan minat (melakukan sesuatu dengan bakat dan minat akan mempengaruhi kreatifitas dan motivasi pelaku)
§  Fisik (penunjang aktivitas olahraga)
§  Psikologis (karakteristik pembawaan akan mempengaruhi pelaku bertindak, termasuk dalam olahraga).


Teori Motivasi Olahraga

§  Teori Hedonisme : Manusia akan memilih aktivitas yang menyebabkan perasaan senang
§  Teori Naluri            : Menghubungkan perilaku dengan naluri
§  Teori Kebudayaan: menghubungkan perilaku dengan kebudayaan tempat asal pelaku
§  Teori berpresatsi  : mendorong individu untuk berpacu dengan ukuran keunggulan
§  Teori kebutuhan   : tingkah laku manusia bertujuan unutk mencapai kebutuhan
§   

Aspek Psikologis yang Berperan dalam Olahraga

§  Berpikir Positif
§  Penetapan sasaran
          -Sasaran harus menantang
          -Sasaran harus dapat dicapai
          -sasaran harus meningkat
§  Motivasi
§  Emosi
§  Kecemasan dan Ketegangan
§  Kepercayaan Diri
§  Komunikasi
§  Konsentrasi
§  Evaluasi diri
§   

KESIMPULAN

           Olahraga meunculkan perilaku, sedangkan psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku. Maka dari itu olahraga merupakan bidang yang tidak bisa dilepaskan dari kajian psikologi. Berbagai aspek psikologi berpengaruh dalam perilaku olahraga, karena itu kajian psikologi olahraga bermanfaat untuk mencapai optimalisasi dalam atvitas olahraga, baik individu, kelompok, pelatih, efek penonton dan hal lainnya.


TERIMA KASIH


Sumber 

http://www.bulutangkis.com/mod.php?mod=userpage&menu=403&page_id=7

Comments

Popular posts from this blog

Operasi dan Gerbang Logika (LOGIKA INFORMATIKA)

Respirometer Sederhana

Kumpulan Peribahasa & Pepatah JAWA