Penerapan Hidrolisis Garam

Pengertian Hidrolisis

Hidrolisis adalah reaksi kimia yang memecah molekul air (H2O) menjadi kation hidrogen (H+) dan anion hidroksida (OH) melalui suatu proses kimia. Proses ini biasanya digunakan untuk memecah polimer tertentu, terutama yang dibuat melalui polimerisasi tumbuh bertahap (step-growth polimerization). Hidrolosis berbeda dengan hidrasi. Pada hidrasi, molekul tidak terpecah menjadi dua senyawa baru.

Penerapan Hidrolisis Garam

1. Pelarutan sabun

Garam natrium stearat, C 17H 35COONa (sabun cuci) akan mengalami hidrolisis jika dilarutkan dalam air , menghasilkan asam stearat dan basanya NaOH.

Reaksi: C 17H 35COONa + H 2O http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2008/Ani%20Karolina%20%28060487%29/images/index2_clip_image002_0000.gifC 17H 35COOH + NaOH

Oleh karena itu, jika garam tersebut digunakan untuk mencuci, airnya harus bersih dan tidak mengandung garam Ca 2+ atau Mg 2+. garam Ca 2+ dan Mg 2+ banyak terdapat dalam air sadah. Jika air yang digunakan mengandung garam garam Ca 2+, terjadi reaksi

2(C 17H 35COOH) + Ca 2+ http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2008/Ani%20Karolina%20%28060487%29/images/index2_clip_image004.gif(C 17H 35COO) 2 + H +

Sehingga buih yang dihasilkan sangat sedikit. Akibatnya, cucian tidak bersih karena fungsi buih untuk memperluas permukaan kotoran agar mudah larut dalam air.

2. Penjernihan air

Penjernihan air minum oleh PAM berdasarkan prinsip hidrolisis, yaitu menggunakan senyawa aluminium fosfat yang mengalami hidrolisis total.

3. Hidrolisis Jerami Padi


Indonesia merupakan negara agraris yang banyak menghasilkan limbah pertanian seperti jerami padi. Limbah tersebut tidak dimanfaatkan secara maksimal, sehingga menimbulkan pencemaran lingkungan. Pada jerami padi banyak mengandung hemiselulosa dan selulosa yang dapat digunakan sebagai bahan baku bioetanol. Penelitian ini bertujuan untuk menghidrolisis kandungan hemiselulosa dan selulosa dalam

jerami padi menggunakan enzim xilanase, selulase dan xilosa isomerase melalui konsorsium enzim yang mengaplikasikan sistem hidrolisis dan fermentasi secara kontinyu untuk memproduksi bioetanol dengan kadar yang lebih tinggi.

Pada proses hidrolisis, konsentrasi substrat jerami padi dibuat sebesar 5%, 10%, 15%, dan 20% (b/v) serta dibuat variasi rasio volume antara substrat dan enzim sebesar 1:1,1:2, dan 1:3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar bioetanol tertinggi dihasilkan dari substrat jerami padi konsentrasi 10% (b/v) dengan aktivitas enzim masing-masing dalam konsorsium adalah 0,279 U/ml (xilanase), 0,329 U/ml (selulase), dan 0,024 U/ml (xilosa isomerase). Hasil hidrolisis difermentasi menggunakan ragi Sacharomyces cereviseae BJ1824 dan kadar bioetanol dianalisis dengan GC

Comments

Popular posts from this blog

Operasi dan Gerbang Logika (LOGIKA INFORMATIKA)

Respirometer Sederhana

Kumpulan Peribahasa & Pepatah JAWA